2 Legenda Asal Usul Nama Kota Surabaya

Siapa yang tak kenl dengan kota Surabaya tercinta ini? Semuanya pasti minimal mendengar namanya. Pada zaman dahulu, Surabaya sering disebut sebagai Ujung Galuh. Hal tersebut seperti yang tertulis ketika tentara Raden Wijaya menyambut kehadiran tentar Tar-Tar dari negeri Cina dengan sebutan Ujung Galuh.

Surabaya sekarang telah berdiri menjadi kota yang megah, bahkan sering disebut dengan kota metropolitan yang kedua setelah kota Jakarta. Bisa dikatakan juga sebagai yang nomor dua ibukotanya negara Indonesia. Masyarakatnya pun kini semakin modern saja. Banyak gedung-gedung didirikan seakan akan mencakar langit.

Namun amat sangat disayangkan karena di era teknologi yang hebat ini, nilai-nilai sejarah seringkali terlupakan. Banyak masyrakat yang mulai meninggalkan adat tradisi yang bisa membangun tatanan dalam hidup bermasyarakat. Bayangkan saja, rasa tepo seliro sudah mulai berkurang

Kenapa?
Karena sudah tak banyak generasi penerus khususnya anak muda Surabaya sendiri yang mau nguri-nguri budaya dan sejarah kotanya sendiri.

Untuk mengenang kembali asal usul sejarah Kota Surabaya, mari kita tengok kembali sebenarnya ada kejadian apa hingga menyebabkan Ujung Galuh ini disebut sebagai Surabaya. Sebenarnya ada dua buah legenda yang patut untuk diketahui. Apa saja kisah, legenda asal usul kota Surabaya ini?


2 Legenda Asal Usul Nama Kota Surabaya


1. Pertempuran antara Ikan Hiu dan Buaya.

Ini kisah dan legenda yang paling dikenal semua orang. Karena lihat saja, simbol kota Surabaya terdapat dua hewan karnivora tersebut. Begitu memasuki kota Surabaya, pasti akan melewati simbol ini. Setelah agak masuk ke dalam kota Surabaya, maka juga akan ditemukan patung kedua hewan tersebut.

Konon, pada zaman dahulu, di lautan yang luas sering terjadi perkelahian antara ikan Hiu Sura dengan seekor buaya. Mereka berkelahi karena saling berebut mangsa. Dalam perkelahian tersebut, keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkasnya, sama-sama ganas dan cerdik, dan sama-sama rakusnya.

Sudah tak terhitung lagi berapa kali mereka berkelahi, nsmun belum pernah ada yang menang maupun kalah. Mereka sangat bosan berkelahi terus menerus, sehingga terjadilah kesepakatan diantara keduanya.





Si ikan hiu Sura berkata,
"Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua bagian. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air. Sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut."

"Baiklah,aku setujui gagasanmu itu, "kata buaya.

Hiu Kepergok Cari Mangsa di Sungai


Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan ini, maka tak ada lagi perkelahian antara keduanya, Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat menghormati wilayah kekuasaan masing-masing.

Hari berganti hari dan tahun berganti tahun, pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal tersebut dilakukannya secara sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahuinya. Namun spandai-pandainya tupai melompat, pasti suatu waktu akan terjatuh juga.

Benar saja, pada suatu hari, Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura. Buaya pun langsung naik pitam dan dengan nada lantang menegur Sura,
"Hai Sura, kenapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani masuk sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?"


Meskipun kepergok, ikan Hiu Sura pura-pura tenang dan berusaha menutupi kesalahannya.
"Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair. Bukankah sudah aku bilang bahwa aku adalah penguasa air? Nah, sungai ini kan ada airnya, jadi juga termasuk wilayah kekuasaanku, "kilah Buaya membela diri.

"Apa..????, Sungai ini tempatnya ada di darat, sedangkan kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai ini daerah kekuasaanku, "kata Buaya ngeyel.
"Tidak bisa! Aku kan tidak pernah bilang di air itu hanya air laut saja, tetapi juga air sungai, "jawab Hiu Sura.
Kau sengaja mencari gara-gara dengaku, Sura...! "kata Buaya.
"Tidak! Aku kira alasanku cukup kuat dan aku memang di pihak yang benar, "kata Sura.
"Kau sengaja mengakaliki Sura! Aku tak sebodoh yang kamu kira Sura! "kata Buaya yang mulai marah.
"Aku tak peduli kamu bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku, "kata Sura yang tak mau mengalah.

Pertarungan Dahsyat


Karena tak ada yang mau mengalah, maka terjadilah pertempuran antara Sura dan Buaya. Pertarungan kali ini sangat seru dan dahsyat. Mereka saling menerjang, menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam dalam waktu yang sejejap saja, air yang ada di sekitarnya berubah menjadi merah akibat luka-luka yang mereka alami.

Mereka bertarung mati-matian untuk mempertahankan daerah kekuasaannya. Mereka bertempur tak kenal waktu, hingga keduanya mendapat luka yang cukup parah. Mereka berkelahi tanpa istirahat sama sekali.






Dalam pertarungan tersebut, buaya mendapat gigitan dari Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan yang menyebabkan ekornya selalu membengkok ke kiri. Sementara itu, lawannya Hiu Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus yang menyebabkan Hiu Sura melarikan diri meuju lautan.

Buaya merasa puas karena bisa mempertahankan daerah kekuasaannya.

Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Yang selanjutnya dibuatlah lambang "Ikan Sura dan Buaya".

Dari kisah tersebut, ada makna yang tersirat yaitu perebutan sesuatu yang seharusnya bisa dimusyawarahkan. Segala sesuatu memang harus dipertahanknan hingga titik darah penghabisan, dan dalam hal ini adalah daerah kekuasaan.

2. Sura dan Baya.

Ada juga sebagian masyarakat yang beroendapat bahwa asal usul kota Surabaya adalah berasal dari kata Sura dan Baya. Sura artinya jaya atau selamat, sedangkan Baya berarti bahaya. Jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya.

Itulah asal usul nama kota Surabaya yang akan berulang tahun pada tanggal 31 Mei mendatang.
"Selamat Ulang Tahun Kota Surabaya".

Happy Birthday....Semoga akan menjadi kota terbaik di Indonesia ya.