3 Tokoh Sejarah Kerajaan Budha di Indonesia

Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah kerajaan Budha. Namun, catatan sejarah tentang masa itu masih sangat kurang. Salah satu catatan sejarah yang sangat penting untuk mengetahui sejarah kerajaan Budha, khususnya Sriwijaya, adalah catatan sejarah I-Tsing.


I-Tsing adalag seorang pendeta Budha dari Cina. Pada tahun 671, beliau pergi ke India untuk mempelajari ajaran Budha. Beliau singgah di Sriwijaya selama 6 bulan untuk mempelajari tata bahasa Sansekerta. Ketika kembali dari India, I-Tsing tinggal di Sriwijaya untuk menerjemahkan naskah-naskah Budha berbahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Cina.

Pada tahun 689, I-Tsing pulang ke Kanton. Beliau memjemput empat orang pembantunya. Kemudian beliau kembali lagi ke Sriwijaya. Beliau menyelesaikan dua buah karya tulis termasyhur, yaitu:




1. Catatan Ajaran Agama Budha yang dikirim dari Laut Selatan.
2. Catatan pendeta-pendeta yang menuntut ilmu di India pada zaman Dinasti Tang.

Dalam kedua karya ini, Tsing menguraikan letak dan keadaan Sriwijaya dan negara-negara Nusantara lainnya. Karya I-Tsing ini menjadi sumber informasi penting tentang sejarah Nusantara abad ke-7, khususnya tentang Sriwijaya.

Sekarang, mari kita bahas beberapa tokoih pada masa kerajaan Budha di Indonesia. Kita akan membahas tiga orang tokoh penting yaitu, Balaputradewa, Sakyakitri dan Kertanegara.

1. Balaputradewa.


Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputrdewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.






Pada zaman pemerintahan Balaputradewa, Sriwijaya menjalin hubungan dagang dengan kerajaaan-kerajaan di Jawa, Semenanjung Malaya, dan Cina. Oleh karena itu, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakitri.


Sakyakitri adalah seorang mahaguru agama Budha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I-Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Budha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Budha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Budha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Budha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara.


Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.

Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya.

Kertanegara menganut agama Budha Tantrayana.

Pada tahun 1275, Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan tersebut dikenal dengan ekspedisi Pamalayu.

Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatra, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).

Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-Gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.